Sabtu, 22 Maret 2014

Interview Gagas Reader : Rifka



Nama saya Rifka, lahir dan besar di Jogja, masih berstatus pelajar SMA :D Suka banget nulis dan baca, terutama novel remaja, YA, dan fantasi. Saya berani bilang nggak akan hanya jadi pembaca GagasMedia, tapi juga penulisnya! ;) Salam satu persatuan GagasAddict!


Didoakan! :)
Pertama kali kenal Gagasmedia dari buku apa nih?

Pertama kali kenal GagasMedia tuh dari novel yang judulnya Amore, ditulis oleh Margaretha kalau nggak salah. Waktu itu logo Gagas masih tulisan warna oranye-hitam. Novel ini lumayan berkesan karena saya baca saat awal-awal banget kenal novel remaja di masa-masa kecanduan komik. Setelah Amore itu, saya baca novel Gagas punya kakak yang judulnya Halo, Aku Dalam Novel karya Nuril Basri. Bisa dibilang, dua novel itulah yang mengawali perkenalan saya dengan GagasMedia :)


Memangnya yang bikin kamu kecanduan dengan novel gagas apa, sih?

Novel-novel STPC. Soalnya, sebelum STPC keluar, sikap saya ke Gagas biasa-biasa aja. STPC bikin saya mengenal lebih banyak penulis yang karyanya patut dibaca (dan dimiliki), dan kebanyakan dari mereka menerbitkan novel-novel lain di GagasMedia. Ketertarikan inilah yang akhirnya menumbuhkan kepercayaan dan rasa suka saya pada buku-buku terbitan Gagas. Dan, voila, sekarang saya menjadi GagasAddict


Kamu koleksi semua STPC? Yang paling kece menurutmu yang mana tuhh?

STPC-nya GagasMedia dan Bukune saya koleksi semua. Yang paling kece menurut saya adalah Paris, Bangkok, dan London (untuk terbitan GagasMedia). Ketiganya sama-sama memiliki keunikan yang bikin saya nggak mudah melupakan mereka. Paris: tokoh yang eksentrik (Sena). Bangkok: plot dan subkonflik yang rumit tapi berhasil. London: ada tokoh penampakan yang bikin novel ini dicurigai sebagai novel fantasi padahal bukan (Goldilocks).


Novel gagas kamu ada berapa tuh di rak bukumu?

Belum banyak sih menurut saya, belum sampai 100 :')


Itu banyak loh! Hahaha.. Dari 100 itu 5 terbaik menurut kamu yang mana?

Eh, banyak ya, Min? :D *muka polos minta ditempeleng*

5 novel terbaik Gagas, ya... 5 yang saya sebut ini bukan yang terbaik sih, tapi yang paling berkesan dan juga bermanfaat bagi saya sebagai penulis. Soalnya kalau terbaik cuma karena suka atau suka banget, 5 aja nggak bakalan cukup x')

1. Halo, Aku Dalam Novel - Nuril Basri
Novel ini bercerita tentang seorang penulis yang anti-sosial dan delusional. Dia menulis novel yang tokoh-tokohnya benar-benar hidup lalu mengejar-ngejar dia sampai dia sendiri merasa gila. Ide ini sangat menarik bagi saya. Apalagi penceritaannya juga nggak membosankan. Dan, sebagai novel yang saya baca di masa-masa awal belajar menulis, novel ini memberikan pesan yang sangat berharga melalui tagline-nya: fiction has its own reality. Fiksi memiliki realitasnya sendiri :)

2. Sempurna - Nonier
Sebenarnya saya nggak begitu suka tema ceritanya. Tapi gaya bercerita Nonier itu nggak nguatin banget, hehe :D Nonier adalah salah satu penulis yang saya kagumi karena gaya tulisannya yang khas dan menarik. Novel dia yang lain, yang berjudul Dia, juga diterbitkan GagasMedia. Tapi Sempurna lebih berkesan bagi saya (soalnya sempat bikin nangis juga). Sampai sekarang saya terus berdoa semoga Nonier menerbitkan novel di GagasMedia lagi :)

3. Paris - Prisca Primasari
Dari Paris, saya mempelajari ini: jangan sungkan menulis cerita yang eksentrik, dari segi tokoh maupun segi-segi yang lain :D Sayang banget ya, novel ini terlalu tipis. Semoga lanjutannya benar-benar ditulis oleh Mbak Prisca untuk kemudian terbit di GagasMedia :)

4. London - Windry Ramadhina
London adalah perkenalan saya dengan karya Mbak Windry yang—seperti yang dialami banyak pembaca lain—adiktif. Dan, membaca karya-karya Mbak Windry sebagai penulis—bukan pembaca—itu nggak hanya untuk menghibur diri sendiri, tapi juga memotivasi dan menjadi objek belajar :) Walaupun Mbak Windry bukan termasuk penulis favorit yang bikin saya tergila-gila, juga nggak yakin Mbak Windry bakal ngasih pengaruh besar ke gaya tulisan saya sendiri, saya bakal terus belajar dari penulis satu ini.

5. Remember When - Winna Efendi
Nah, ini dia, salah satu karya penulis favorit yang bisa banget dijadikan objek belajar :D Multi-POV-nya, bagi saya, termasuk berhasil walaupun agak kurang bisa dibedakan. Tetap saja sih, saya belajar banyak dari penuturan POV orang pertama dan kompleksitas plot di novel ini.


Penulis favoritmu siapa?

Lumayan banyak. Dewi Lestari, Orizuka, Nonier, Winna Efendi, dan Marie Lu ;)


Seandainya kamu bisa jadi salah satu tokoh diantara 5 novel terbaik yang tadi kamu sebutkan. Kamu mau jadi siapa?

Saya mau coba jadi Pram di Halo, Aku Dalam Novel. Hidupnya yang dia anggap membosankan itu malah terkesan seru bagi saya. Bisa ketemu tokoh-tokoh novelnya sendiri juga dan ngobrol sama mereka... Sounds fun, heheh.


Oh ya tadi kamu bilang ingin jadi Gagas Writer kan? Sudah pernah coba kirim ke Gagas?

Duh, grogi jawab ini (halah). Sudah. Waktu itu diikutkan ke 7 Deadly Sins dan alhamdulillah masuk 20 besar (bareng Kak Oktabri dan Kak Hidya—yang pernah di-interview di sini juga). Dan sekarang kami bertiga sama-sama menanti konfimasi lebih lanjut dari GagasMedia. Doakan diterima, yaa... :')


Ohh pada ikut 7 Deadly Sins ya.. Mimin jadi penasaran nih..
Seandainya Gagas bikin lomba lagi, kamu mau tema lombanya apa?

Makanya doakan terbit, Min, biar bisa dibaca xD
Hmm... Apa, ya... Lokalitas kayaknya seru tuh, mengangkat kekayaan budaya tempat tinggal masing-masing peserta ;)


Untuk sekarang novel gagas yang lagi pengen banget kamu baca apa?

Heart Attack-nya Kak Clara Canceriana daaan... Chemistry, pembuka serial S.C.H.O.O.L!


Harapanmu untuk Gagasmedia kedepannya apa? :)


Semoga GagasMedia terus meningkatkan kualitas novel-novel terbitannya, event-event-nya gak cuma di Jakarta dan Bandung (Maret ini dengar-dengar buka kantor di Jogja. Yokatta!), kover-kovernya dipercantik lagi, tema novel yang diterbitkan makin luas, dan... sering ngadain event diskon dan buku gratis :))) (GagasAddict mana yang nolak diskon dan buku gratis, coba?). Pokoknya sukses terus, deh. Dan nantikan saya di-interview Gagas Writer :ppp *kibas rambut* Heheh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar