Nama saya Rifka, lahir dan besar di Jogja, masih berstatus pelajar SMA :D Suka banget nulis dan baca, terutama novel remaja, YA, dan fantasi. Saya berani bilang nggak akan hanya jadi pembaca GagasMedia, tapi juga penulisnya! ;) Salam satu persatuan GagasAddict!
Didoakan! :)
Pertama kali kenal Gagasmedia
dari buku apa nih?
Pertama kali kenal
GagasMedia tuh dari novel yang judulnya Amore, ditulis oleh Margaretha kalau
nggak salah. Waktu itu logo Gagas masih tulisan warna oranye-hitam. Novel ini
lumayan berkesan karena saya baca saat awal-awal banget kenal novel remaja di
masa-masa kecanduan komik. Setelah Amore itu, saya baca novel Gagas punya kakak
yang judulnya Halo, Aku Dalam Novel karya Nuril Basri. Bisa dibilang, dua novel
itulah yang mengawali perkenalan saya dengan GagasMedia :)
Memangnya yang bikin kamu
kecanduan dengan novel gagas apa, sih?
Novel-novel STPC. Soalnya,
sebelum STPC keluar, sikap saya ke Gagas biasa-biasa aja. STPC bikin saya
mengenal lebih banyak penulis yang karyanya patut dibaca (dan dimiliki), dan kebanyakan
dari mereka menerbitkan novel-novel lain di GagasMedia. Ketertarikan inilah
yang akhirnya menumbuhkan kepercayaan dan rasa suka saya pada buku-buku
terbitan Gagas. Dan, voila, sekarang saya menjadi GagasAddict
Kamu koleksi semua STPC? Yang paling
kece menurutmu yang mana tuhh?
STPC-nya GagasMedia dan
Bukune saya koleksi semua. Yang paling kece menurut saya adalah Paris, Bangkok,
dan London (untuk terbitan GagasMedia). Ketiganya sama-sama memiliki keunikan
yang bikin saya nggak mudah melupakan mereka. Paris: tokoh yang eksentrik
(Sena). Bangkok: plot dan subkonflik yang rumit tapi berhasil. London: ada
tokoh penampakan yang bikin novel ini dicurigai sebagai novel fantasi padahal
bukan (Goldilocks).
Novel gagas kamu ada berapa tuh
di rak bukumu?
Belum banyak sih menurut
saya, belum sampai 100 :')
Itu banyak loh! Hahaha.. Dari 100
itu 5 terbaik menurut kamu yang mana?
Eh, banyak ya, Min? :D
*muka polos minta ditempeleng*
5 novel terbaik Gagas,
ya... 5 yang saya sebut ini bukan yang terbaik sih, tapi yang paling berkesan
dan juga bermanfaat bagi saya sebagai penulis. Soalnya kalau terbaik cuma
karena suka atau suka banget, 5 aja nggak bakalan cukup x')
1. Halo, Aku Dalam Novel -
Nuril Basri
Novel ini bercerita
tentang seorang penulis yang anti-sosial dan delusional. Dia menulis novel yang
tokoh-tokohnya benar-benar hidup lalu mengejar-ngejar dia sampai dia sendiri
merasa gila. Ide ini sangat menarik bagi saya. Apalagi penceritaannya juga
nggak membosankan. Dan, sebagai novel yang saya baca di masa-masa awal belajar
menulis, novel ini memberikan pesan yang sangat berharga melalui tagline-nya:
fiction has its own reality. Fiksi memiliki realitasnya sendiri :)
2. Sempurna - Nonier
Sebenarnya saya nggak
begitu suka tema ceritanya. Tapi gaya bercerita Nonier itu nggak nguatin
banget, hehe :D Nonier adalah salah satu penulis yang saya kagumi karena gaya
tulisannya yang khas dan menarik. Novel dia yang lain, yang berjudul Dia, juga
diterbitkan GagasMedia. Tapi Sempurna lebih berkesan bagi saya (soalnya sempat
bikin nangis juga). Sampai sekarang saya terus berdoa semoga Nonier menerbitkan
novel di GagasMedia lagi :)
3. Paris - Prisca
Primasari
Dari Paris, saya
mempelajari ini: jangan sungkan menulis cerita yang eksentrik, dari segi tokoh
maupun segi-segi yang lain :D Sayang banget ya, novel ini terlalu tipis. Semoga
lanjutannya benar-benar ditulis oleh Mbak Prisca untuk kemudian terbit di
GagasMedia :)
4. London - Windry
Ramadhina
London adalah perkenalan
saya dengan karya Mbak Windry yang—seperti yang dialami banyak pembaca
lain—adiktif. Dan, membaca karya-karya Mbak Windry sebagai penulis—bukan
pembaca—itu nggak hanya untuk menghibur diri sendiri, tapi juga memotivasi dan
menjadi objek belajar :) Walaupun Mbak Windry bukan termasuk penulis favorit
yang bikin saya tergila-gila, juga nggak yakin Mbak Windry bakal ngasih
pengaruh besar ke gaya tulisan saya sendiri, saya bakal terus belajar dari
penulis satu ini.
5. Remember When - Winna
Efendi
Nah, ini dia, salah satu
karya penulis favorit yang bisa banget dijadikan objek belajar :D
Multi-POV-nya, bagi saya, termasuk berhasil walaupun agak kurang bisa
dibedakan. Tetap saja sih, saya belajar banyak dari penuturan POV orang pertama
dan kompleksitas plot di novel ini.
Penulis favoritmu siapa?
Lumayan banyak. Dewi
Lestari, Orizuka, Nonier, Winna Efendi, dan Marie Lu ;)
Seandainya kamu bisa jadi salah
satu tokoh diantara 5 novel terbaik yang tadi kamu sebutkan. Kamu mau jadi
siapa?
Saya mau coba jadi Pram di
Halo, Aku Dalam Novel. Hidupnya yang dia anggap membosankan itu malah terkesan
seru bagi saya. Bisa ketemu tokoh-tokoh novelnya sendiri juga dan ngobrol sama
mereka... Sounds fun, heheh.
Oh ya tadi kamu bilang ingin jadi
Gagas Writer kan? Sudah pernah coba kirim ke Gagas?
Duh, grogi jawab ini
(halah). Sudah. Waktu itu diikutkan ke 7 Deadly Sins dan alhamdulillah masuk 20
besar (bareng Kak Oktabri dan Kak Hidya—yang pernah di-interview di sini juga).
Dan sekarang kami bertiga sama-sama menanti konfimasi lebih lanjut dari
GagasMedia. Doakan diterima, yaa... :')
Ohh pada ikut 7 Deadly Sins ya..
Mimin jadi penasaran nih..
Seandainya Gagas bikin lomba
lagi, kamu mau tema lombanya apa?
Makanya doakan terbit,
Min, biar bisa dibaca xD
Hmm... Apa, ya...
Lokalitas kayaknya seru tuh, mengangkat kekayaan budaya tempat tinggal
masing-masing peserta ;)
Untuk sekarang novel gagas yang
lagi pengen banget kamu baca apa?
Heart Attack-nya Kak Clara
Canceriana daaan... Chemistry, pembuka serial S.C.H.O.O.L!
Harapanmu untuk Gagasmedia
kedepannya apa? :)
Semoga GagasMedia terus
meningkatkan kualitas novel-novel terbitannya, event-event-nya gak cuma di
Jakarta dan Bandung (Maret ini dengar-dengar buka kantor di Jogja. Yokatta!),
kover-kovernya dipercantik lagi, tema novel yang diterbitkan makin luas, dan...
sering ngadain event diskon dan buku gratis :))) (GagasAddict mana yang nolak
diskon dan buku gratis, coba?). Pokoknya sukses terus, deh. Dan nantikan saya
di-interview Gagas Writer :ppp *kibas rambut* Heheh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar