Kamis, 02 Januari 2014

[Review] Cruise Chronicle, Ruwi Melita


Penulis : Ruwi Melita
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : 2013



Dahulu, dia pernah bercerita:

“Ada sebuah jalan setapak mistis yang membentang sejauh dua kilometer dan menghubungkan dua desa. Konon, jalan itu bisa membuktikan cinta sepasang kekasih. Berjalanlah dari arah berlawanan dan bila kau setia, kau akan bertemu kekasihmu tepat di bawah sebuah pohon besar.”


Dia berjanji, bahwa cinta kami begitu tulus hingga jalan setapak semacam itu tidak akan memisahkan kami. Namun, kini dia tak lagi di sisiku, dan aku harus menahan perihnya patah hati. Bagaimana bisa aku melupakannya, sementara ke mana pun aku pergi, dapat kuhidu aroma tubuhnya?

*

Saya geram luar biasa.

Selepas membaca “Cruise Chronicle”, saya gatal ingin melempar novel ini ke dinding dan berteriak, “Kenapa saya tidak bisa menulis sebaik ini?”

Jadi, tampaknya sudah terbayang sebagus apa novel ini, kan?

Namun, sebelumnya, saya akan bercerita sedikit. “Cruise Chronicle” berkisah tentang pengalaman berpesiar dari empat tokoh utama: Reya, Langit, Mushashi, dan Sirens. Temanya sama: to find the true love. Ruwi Meita lalu membalutnya dengan latar kota-kota eksotis di Eropa dan bumbu politik yang pas takarannya. Saya juga kagum dengan risetnya yang tidak main-main.

“Cruise Chronicle” hampir tak bercela. Saking nikmatnya, saya memaklumi percakapan Langit dan Reya di satu bab yang agak lebai–by that mean, kata-katanya terlalu puitis untuk sebuah percakapan. Tapi, ya, sudahlah. Ruwi berhasil menahan saya di tempat tidur seharian penuh.

Rate: 4/5. Saya berhasil menahan hasrat untuk tidak melempar novel ini. Satu saat, saya akan kembali melahapnya.

Selamat berpesiar menemukan cintamu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar