Jumat, 24 Januari 2014

Interview Gagas Reader : Sulis aka Peri Hutan



Hai, perkenalkan nama aku Sulis, kalo di socmed biasa dikenal sebagai Peri hutan. Suka banget sama genre romance dan fantasy. Sekarang ini tinggal di kota kecil di Jawa Tengah dan bekerja sebagai Juru Rawat :)


Kamu awal bisa kenal sama gagasmedia tuh bagaimana, sih?

Awal kenal sama Gagas waktu suka minjem buku di rental, kalau nggak salah inget pas awal kuliah. Waktu itu suka baca apa saja yang ada di rental langganan, khususnya romance dan kebetulan buku Gagas banyak di sana, jadi keterusan deh karena buku-buku Gagas cocok dengan selera aku.



Cocok nya tuh bagaimana?

ehmmm, sulit ngejelasinnya, hahahaha. Aku suka buku romance yang dibaluti drama keluarga, dan buku Gagas sering menyorot masalah itu, selain kisah cintanya sendiri yang sudah umum tapi ditunjukkin dengan cara yang berbeda. Seperti Memori - Windry Ramadhina, drama keluarganya kuat banget di situ dan Paris - Prisca Primasari yang syarat dengan unsur mystery :D


Oh begitu, ya :) Oh ya novel gagasmedia kamu ada berapa, sih memangmya?

aduh. banyakkkk. hahahaha. nggak pernah ngitung dan sebagian besar rak buku aku isinya buku Gagas, walau nggak semua terbitan Gagas punya. Seringnya pinjem, kalau ada uang saku lebih baru beli. Tapi kalau buku dari penulis favorit Gagas biasanya langsung beli tanpa banyak mikir :D


Ngomong" penulis gagas favoritmu siapa memang? Dan kenapa? :3

Windry Ramadhina! Tema ceritanya selalu unik dan deskripsinya keren, bisa detail gitu. Terus ada Mahir Pradana, sama juga, tema cerita yang dipilih nggak kebayang sama sekali dan dia selalu memasukkan adegan di sebuah film atau buku di cerita yang dia buat dan malah menjadi bagian yang memorable dan saya suka banget. Seperti di buku Here, After, cerpen bagian Diana, di sana Mahir mengambil salah satu adegan di buku Fahrenheid 451 yang tokohnya memperkenalkan diri dengan judul dan nama sebuah buku.


Nah 5 buku terbaik gagas menurut kamu apa?

hahaha, okey, semua udah ada reviewnya di Kubikel romance dan lebih lengkap di sana, aku tulis garis besarnya aja ya :D

udah aku singgung sedikit tadi, selain tentang cinta masa lalu yang hadir kembali saya suka drama keluarga yang disisipkan mbak Windry, tentang belajar memaafkan dan menerima, saya suka ketika mbak Windry membangun hubungan Mahoni dan adik tirinya, Sigi, dalemmmm banget rasanya dan terasa realistis, mungkin pengaruh cara mbak Windry bercerita yang detail tadi, jadi aku bisa ngerasain emosi para tokoh di bukunya. Yang lebih membuat jatuh cinta lagi, saya suka karakter Simon Marganda di sini, cowok sinis jenius yang nikah-able :p

Jenius jenius jenius.
Buku ini bisa dibilang kumpulan cerpen kisah cinta dengan berbagai konflik, bisa berdiri sendiri dan mempunyai benang merah yang saling berurutan, jadi lebih baik kalau bacanya urut. Baru pertama kali ini nemu buku dengan ide yang jenius, dan saya terkecoh pada cerpen, Putra, saya dibodohi oleh penulis dan nggak nyangka kalau tokoh utamanya bisu! Saya sadar ketika membaca cerpen berikutnya di buku ini, kejutannya dapet banget.

Bisa dibilang buku ini multi genre. Selain menggambarkan kota Bangkok secara detail, cara berceritanya lah yang seru dan kocak. Penulis membawa pembaca untuk ikut mencari harta karun, dan di perjalanannya kita diperkenalkan oleh kisah cinta yang tulus, penerimaan dan memaafkan. Dijamin petualangan yang disuguhkan penulis tidak bisa dilewatkan.

Ini kali pertama aku benar-benar menyukai bukunya mbak Winna, sebelumnya belum ada yang disuka banget, malah, untuk buku-buku pertama yang diterbitkan mbak Winna aku ngasih rating rata-rata di bawah 3 bintang. Pertama tentang tema ceritanya, CLBK. Selalu ada kesempatan kedua. Saya suka cara mbak Winna merangkai kalimat, suka cara dia memutar waktu ke cerita pertama kali kedua tokoh utama buku ini bertemu, saling merasakan cinta kemudian menjalani kehidupan masing-masing, dan ketika mereka bertemu kembali, rasanya benar-benar seru. Buku ini romantis dan quoteable. Aku jatuh cinta dengan Max, jatuh cinta akan obsesinya terhadap cahaya :D.

Cerita tentang move-on yang paling saya suka. Suka buku ini karena suka dengan karakter yang diciptakan penulis, karakter yang bodinya minta dipanjat =)). Selebihnya aku suka gaya penulis bercerita, kadang ngenes, kadang kocak, kadang romatis :D


Gagasmedia kan buat program kayak SCHOOL Gagas duet STPC dll.. Kamu paling suka yang mana?

Karena baru baca yang seri Glam Girls, Gagas Duet dan STPC aku belum bisa berkomentar tentang SCHOOL (kalo nggak salah Glam Girls versi cowok kan?). Menurut pendapatku semuanya bagus dan menarik karena bagian yang dilirik beda-beda dan malah menambah jenis koleksi bacaan kita. Glam Girls dengan kisah orang populer di sekolah, gagas duet dengan kesamaan yang ingin dibagun oleh para penulis Gagas dan STPC dengan menyorot setting tempat. Semuanya punya ciri masing-masing dan yang jelas karena berseri, pembaca pasti ingin tahu semua ceritanya, walau bisa berdiri sendiri tetap saja nggak komplit kalau nggak membaca semuanya. Statergi pasar Gagas boleh juga :p


Kalau STPC sejauh yang kamu baca, paling suka yang mana, tuh?

Kalau untuk terbitan Gagas aku baru baca; Paris, Melbourne, Bangkok, Roma, London, dan Tokyo.
Dalam STPC ini setting tempat sanggat penting, karena nggak hanya kisahnya saja yang utama tetapi di mana cerita tersebut terjadi dan seberapa besar tempat itu berpengaruh ke cerita, menurutku loh ya :p
Kalau diurutkan berdasarkan setting tempat dan cerita yang berhubungan satu sama lain, maka: Bangkok, London, Tokyo, Roma, Paris dan Melbourne.


Apa harapan kamu untuk gagasmedia?

Dulu pernah nulis tentang ini juga, aku copaskan saja ya soalnya harapannya masih sama, aku edit sedikit :p
1. Selalu menjadi salah satu penerbit yang produktif menerbitkan buku-buku kece.
2. Menjadi salah satu penerbit terbesar di Indonesia, yang buku-bukunya nggak hanya bisa dinikmati orang kota, tapi seluruh pelosok negeri yang kehausan bacaan sehingga bisa merasakan buku-buku yang diterbitkan sama gagasmedia.
3. Semoga makin banyak buku terjemahan yang diterbitkan, terlebih genre young adult dan new adult, dan plis, kalau nerbitin seri terjemahan tolong nerjemahinnya sampai tuntas, jangan baru seri pertama karena nggak laku seri tersebut nggak dilanjutin lagi, kasihan fans buku tersebut
4. Semoga cover gagas makin kece badai dan unik, sama pembatas bukunya juga jangan lupa, bisa dimodif jadi biar lucu.
5. Semoga gagas menetaskan penulis-penulis dalam negeri yang karyanya bisa selalu dikenang pembaca, memberi kesempatan kepada penulis pemula untuk mengapai mimpi mereka.
6. Semoga makin kedepan kekurangan gagas yang selalu diingat pembaca seperti typo dan terjemahan yang kurang baik bisa diperbaiki lagi. Jadi, gagas nggak hanya terkenal dengan cover cantiknya tapi juga kemulusan tulisannya.
7. Semoga makin banyak tema-tema yang diambil gagas setiap tahunnya, seperti seri glam girls, gagas duet, setiap tempat punya cerita. Semoga makin banyak ide-ide jenius dari orang-orang yang bekerja di gagas.
8. Semoga dengan kenaikan harga BBM, aku berharap harga buku gagas juga nggak ikut naik, kasihan #kutubokek seperti saya ini, sekarang susah kalau mencari sesuap buntelan, saingannya banyak :p.
9.  Semoga gagas memberi perhatian lebih kepada para blogger buku, sering melakukan kerja sama mengadakan event-event perbukuan, dsb.
10. Semoga sering juga melakukan talkshow bedah buku, temu penulis, bukan hanya di kota besar, kota-kota kecil juga ingin merasakan bagaimana rasanya bertemu dengan penulis favorit mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar