Jumat, 03 Januari 2014

Andai kau tahu by Dahlian


Pengarang : Dahlian
Penerbit  : Gagas Media 
Jumlah Halaman  : 366 halaman

4 of 5 Stars 


Cinta bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Cinta akan datang dengan sendirinya tanpa diundang. Begitulah seharusnya. Cinta datang tanpa disangka-sangka, tetapi selalu datang tepat pada waktunya – waktu cinta tidak sama dengan waktu kita, terkadang kita merasa cinta datang terlambat, tapi sebenarnya, kita yang terlambat menyadari. Atau kadang kita merasa cinta datang pada waktu yang salah, tapi sebenarnya, ada maksud tertentu di balik semua itu.

Begitulah yang Tania rasakan. Cinta menjadi sesuatu yang membingungkan baginya. Cinta yang ia kejar-kejar, malah mencampakkannya begitu saja. Cinta yang tak diharapkannya, malah datang, pada waktu yang salah. Ia mencintai Hendrik, namun takdir berkata lain. Ayahnya malah menjodohkannya dengan anak sahabatnya yang juga berprofesi sebagai dokter, dengan tujuan untuk mewariskan rumah sakit miliknya kepada calon menantunya itu. Tentu saja Tania menolak mentah-mentah. Selain karena kebenciannya pada ayahnya dan sikap otoriternya, ia juga mencintai pria lain.

Akhirnya, Tania memutuskan untuk kabur dari rumah dan menginap di rumah kekasihnya. Namun ternyata kekasihnya malah berselingkuh, dan mencampakkannya begitu saja. Di tengah keputusasaannya, seorang pria datang membantunya. Memberinya perlindungan dengan tulus dan menolongnya setiap ia mengalami masalah. Walau awalnya Tania sulit untuk melepaskan kekasihnya, dan tidak begitu cocok dengan pria yang menjadi pahlawannya itu, tapi akhirnya ia jatuh hati juga.

Namun, seakan keberatan Tania merasa bahagia, masalah lain timbul. Ternyata, Reza, pria yang menjadi pahlawannya itu, adalah calon suami yang ingin dijodohkan dengan Tania. Tania merasa dipermainkan. Ia bingung apa yang harus dilakukannya. Apakah Reza mencintainya tulus, atau hanya memanfaatkannya demi mendapatkan  rumah sakit ayahnya?

Nasi telah menjadi bubur. Ia sudah terlanjur cinta dengan pria itu. Dan cinta sejati akan selalu menemukan jalan yang tepat, bukan begitu?

Satu lagi karya Dahlian yang membuat saya takjub. Walaupun saya kurang klop dengan genrenya, yaitu dewasa – terlalu banyak adegan dewasa, dan saya kurang suka, namun di balik semua itu, inti cerita yang diangkat tetap bagus. Cinta yang kompleks dan rumit. Konflik-konflik yang dimunculkan menarik, begitu pula dengan solusinya.

Tokoh-tokohnya juga begitu hidup. Tania dengan sifat keras kepala yang mendarah daging, juga sifatnya yang berantakan dan kurang sopan, semuanya itu benar-benar melekat dalam diri Tania. Sifat Reza yang kaku dan serius, rapi dan healthy freak, benar-benar ditunjukkan lewat perkataan maupun tindakannya. Konflik batin yang mereka alami, latar belakang mereka, semuanya telah disusun dengan baik.

Pilihan kata yang digunakan juga menarik. Namun, bahasa dialognya kurang mengalir, agak kaku dan terlalu baku, sehingga terasa ganjil. Selain itu, bahasa yang digunakan juga terasa kurang konsisten. Terkadang bahasa dialognya ringan dan santai, tapi terkadang terlalu baku dan kaku.


Tetapi, di atas itu semua, novel ini termasuk novel yang direkomendasikan.


Review by, Alfindy Agyputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar