Pengarang : Dahlian
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman
: 366 halaman
4 of 5 Stars
Cinta bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Cinta
akan datang dengan sendirinya tanpa diundang. Begitulah seharusnya. Cinta
datang tanpa disangka-sangka, tetapi selalu datang tepat pada waktunya – waktu
cinta tidak sama dengan waktu kita, terkadang kita merasa cinta datang
terlambat, tapi sebenarnya, kita yang terlambat menyadari. Atau kadang kita
merasa cinta datang pada waktu yang salah, tapi sebenarnya, ada maksud tertentu
di balik semua itu.
Begitulah yang Tania rasakan. Cinta menjadi
sesuatu yang membingungkan baginya. Cinta yang ia kejar-kejar, malah
mencampakkannya begitu saja. Cinta yang tak diharapkannya, malah datang, pada
waktu yang salah. Ia mencintai Hendrik, namun takdir berkata lain. Ayahnya
malah menjodohkannya dengan anak sahabatnya yang juga berprofesi sebagai
dokter, dengan tujuan untuk mewariskan rumah sakit miliknya kepada calon
menantunya itu. Tentu saja Tania menolak mentah-mentah. Selain karena
kebenciannya pada ayahnya dan sikap otoriternya, ia juga mencintai pria lain.
Akhirnya, Tania memutuskan untuk kabur dari rumah
dan menginap di rumah kekasihnya. Namun ternyata kekasihnya malah berselingkuh,
dan mencampakkannya begitu saja. Di tengah keputusasaannya, seorang pria datang
membantunya. Memberinya perlindungan dengan tulus dan menolongnya setiap ia
mengalami masalah. Walau awalnya Tania sulit untuk melepaskan kekasihnya, dan
tidak begitu cocok dengan pria yang menjadi pahlawannya itu, tapi akhirnya ia
jatuh hati juga.
Namun, seakan keberatan Tania merasa bahagia,
masalah lain timbul. Ternyata, Reza, pria yang menjadi pahlawannya itu, adalah
calon suami yang ingin dijodohkan dengan Tania. Tania merasa dipermainkan. Ia
bingung apa yang harus dilakukannya. Apakah Reza mencintainya tulus, atau hanya
memanfaatkannya demi mendapatkan rumah
sakit ayahnya?
Nasi telah menjadi bubur. Ia sudah terlanjur cinta
dengan pria itu. Dan cinta sejati akan selalu menemukan jalan yang tepat, bukan
begitu?
Satu lagi karya Dahlian yang membuat saya takjub.
Walaupun saya kurang klop dengan genrenya, yaitu dewasa – terlalu banyak adegan
dewasa, dan saya kurang suka, namun di balik semua itu, inti cerita yang
diangkat tetap bagus. Cinta yang kompleks dan rumit. Konflik-konflik yang
dimunculkan menarik, begitu pula dengan solusinya.
Tokoh-tokohnya juga begitu hidup. Tania dengan
sifat keras kepala yang mendarah daging, juga sifatnya yang berantakan dan
kurang sopan, semuanya itu benar-benar melekat dalam diri Tania. Sifat Reza
yang kaku dan serius, rapi dan healthy freak, benar-benar ditunjukkan lewat
perkataan maupun tindakannya. Konflik batin yang mereka alami, latar belakang
mereka, semuanya telah disusun dengan baik.
Pilihan kata yang digunakan juga menarik. Namun,
bahasa dialognya kurang mengalir, agak kaku dan terlalu baku, sehingga terasa
ganjil. Selain itu, bahasa yang digunakan juga terasa kurang konsisten.
Terkadang bahasa dialognya ringan dan santai, tapi terkadang terlalu baku dan
kaku.
Tetapi, di atas itu semua, novel ini termasuk novel
yang direkomendasikan.
Review by, Alfindy Agyputri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar