Kamis, 02 Januari 2014

Ai by Winna Efendi




Ai: Cinta Tak Pernah Lelah Menanti
Pengarang        : Winna Efendi
Penerbit            : Gagas Media
Jumlah Halaman  : 288 halaman


5 of 5 Stars

Ada yang bilang seorang gadis dan pemuda tidak bisa memiliki persahabatan yang murni, artinya tanpa rasa apa-apa. Jika seorang gadis dan pemuda berteman dekat, kemungkinan besar akan tumbuh rasa suka atau
rasa cinta. Walaupun di salah satu novel Orizuka yang berjudul I For You tidak begitu, dimana kedua tokoh utamanya – Cessa dan Benji, yang telah bersahabat sejak kecil, malah tidak merasakan rasa cinta, melainkan hanya rasa sayang layaknya kakak dan adik. Berbeda dengan novel Winna Efendi yang berjudul Refrain, dimana dua tokoh utamanya, Niki dan Nata, yang juga telah bersahabat sejak kecil, saling memiliki rasa cinta yang tumbuh dalam persahabatan mereka. Di novel Winna Efendi yang lain, yaitu Ai, juga mengalami hal yang serupa.

Novel ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Ai yang telah bersahabat dengan seorang pemuda bernama Sei sejak mereka berumur tiga tahun. Ada rasa yang tumbuh dalam persahabatan mereka, tetapi mereka mengabaikannya karena takut merusak persahabatan yang telah lama mereka jalin. Seiring berjalannya waktu, mereka menemukan tambatan hati mereka masing-masing dan mulai melupakan rasa yang pernah tumbuh dulu. Berbagai rintangan berusaha merusak tali persahabatan mereka, tapi mereka berhasil bertahan. Sampai saat maut memisahkan mereka pun, mereka tetap mempertahankan tali persahabatan mereka itu. Dan akhirnya Ai dan Sei pun bersatu, dan akhirnya bahagia.

Kisah persahabatan yang diwarnai asmara memang sudah sering dipakai, tetapi Winna berhasil menyajikannya dengan cara yang unik, dimana konflik-konflik yang tumbuh terasa nyata, dengan rangkaian kata-kata yang mengalir dan menghanyutkan. Setting yang digunakan juga menarik, yaitu Jepang, yang dideskripsikan dengan sangat baik, membuat pembaca merasa seperti masuk ke dalam setting cerita. Novel ini juga memperkenalkan budaya Jepang, seperti festival-festivalnya, tarian dan pakaian tradisionalnya, dan sebagainya. Sangat menarik.

Sampulnya yang berwarna sejenis turquoise dengan latar belakang pohon sakura dan gambar boneka kecil berbaju tradisional Jepang yang berwarna merah dengan rambut merah tua yang disanggul ke atas sangat sesuai dengan setting Jepang yang digunakan. Judulnya yang menggunakan nama tokoh utama – Ai, yang juga bisa berarti “cinta”, menggambarkan genre romance yang diangkat. Sampul yang memikat hati.


Saya sangat merekomendasikan novel ini, karena ceritanya yang manis dan mengharukan. Novel ini menyentuh hati dan membekas di dalam hati. Baik pecinta romance maupun yang tidak tetap dapat menikmatinya. Saya jamin Anda tidak akan menyesal setelah membacanya. Novel kedua Winna Efendi ini termasuk novel terbaik di antara semua novelnya.


Review by Alfindy Agyputri
@alfindyagyputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar