Minggu, 02 Februari 2014

Interview GagasReader : Ray Hamonangan



Ray Hamonangan, itulah namaku. Umurku 20 tahun. Aku masih berstatus sebagai mahasiswa Ilmu Komputer di salah satu PTN di Bandung. Membaca buku adalah pelepas stres yang manjur buatku.


Kamu bisa tahu penerbit gagasmedia bagaimana sih?

Aku mengetahui penerbit GagasMedia melalui salah satu bukunya Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon. Aku membeli buku itu sekitar awal tahun 2012 di salah satu toko buku di Bandung untuk melengkapi koleksi buku-buku Raditya Dika milik kakak saya di rumah.

Berarti penulis favoritmu itu kak Raditya Dika, ya?

Bisa dibilang begitu, karena saat masih SMA, aku lebih senang membaca buku yang bergenre personal literature dan ada unsur komedinya. Tapi setelah kuliah, aku lebih rajin membeli buku berbagai genre. Paling banyak sih yang penerbitnya GagasMedia dong. Tentu dengan lebih beragam genre, seperti romansa, horor, komedi. Valiant Budi Yogi juga salah satu penulis favoritku. Aku seperti tidak bisa membedakan mana yang dunia nyata dan dunia mimpi ketika sedang membaca karya nya Vabyo.


Menurut kamu apa sih yang membedekan gagasmedia dengan penerbit lain?
                                                        
Pertama tentu saja cover setiap buku-buku terbitan GagasMedia yang lebih keren dan elegan. Kedua, saat GagasMedia merilis serial STPC, menggabungkan cerita dan perjalanan yang membuat aku berangan-angan ingin pergi ke luar negeri sekaligus merasakan suasana yang berbeda. Yang terakhir tentu harganya yang tidak terlalu mahal dibanding dengan penerbit lain menurutku

               
Setuju! Ngomong" soal STPC, menurut kamu diantara 7 novel STPC yang sudah terbit, yang paling keren yang mana?
                                      
Menurutku ada dua sih yang keren dan berimbang, yaitu London (Windry Ramadhina) sama Bangkok (Moemoe Rizal)


Selain STPC, program yang kamu suka dari gagasmedia apalagi?

Gagas Duet sama The Journeys


Harapan kamu, gagas bikin project novel apalagi? :)
                                                          
Pengennya sih ada project novel yang berkaitan dengan kehidupan mahasiswa sepertiku dan juga project novel horor biar ga bosen gitu


Ada tuh novel coming soon nya gagas yang judulnya LOST. Horor.. Hahaha
Semoga ada ya projectnya :) Oh ya, coba kamu sebut 5 terbaik novel gagas buat kamu.

1. Rhapsody (Mahir Pradana)
Ini benar-benar novel favoritku karena ceritanya ringan dan termasuk novel yang mengandung banyak unsur "kebetulan", tapi pada akhirnya semua berakhir baik

2. London (Windry Ramadhina)
Ending ceritanya tidak seperti apa yang dipikirkan, senang sama malaikat Goldilocks yang muncul hanya saat hujan saja

3. Bangkok (Moemoe Rizal)
Tidak banyak mengandung unsur romansa, memperlihatkan kehidupan waria di Bangkok

4. Restart (Nina Ardianti)
Cerita romansa bersetting modern yang tidak norak, diksi nya juga mudah dipahami

5. Kedai 1001 Mimpi (Valiant Budi)
Aku tertarik dengan kisah-kisah perjalanan penulis di luar negeri, apalagi berhubungan dengan negeri Arab Saudi yang sebagian besar di Indonesia menganggapnya negara suci, tetapi mempunyai sejumlah cerita yang kadang tidak masuk akal


Pernah punya keinginan untuk nerbitin novel di gagasmedia gak?

Tentu saja, sampai aku membeli 2 buku GagasMedia untuk menunjang keinginan saya menulis novel, yaitu Draf1 sama Creative Writing.
Walau hingga sekarang masih dalam bentuk niat untuk bisa menulis dan menerbitkan novel di GagasMedia.


Sudah pernah coba kirim naskah ke gagas atau belum?

Sampai saat ini belum.


Harapanmu untuk gagasmedia kedepannya apa?

Semoga GagasMedia semakin keren buku-buku barunya dan lebih beragam lagi genrenya, tapi dalam satu waktu jangan rilis banyak-banyak dong, soalnya aku termasuk mudah kalap kalau urusan membeli buku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar