Balik lagi ke
#GagasWriter Interview!
Nih dari kemaren kan Admin
interview penulis romance terus. Sekarang, admin mau interview penulis kece
yang nulis HOROR!
That’s right! Welcome Eve Shi! :D
Hai, saya Eve Shi, biasa
dipanggil Eve atau Ve oleh teman-teman. Novel pertama saya yang
terbit adalah Aku Tahu
Kamu Hantu dari Gagas Media. Itu pertama kali saya nulis novel horor, jadi
sempat mikir-mikir, bakal menakutkan nggak ya. Kan krik-krik banget kalau
pembaca nggak takut malah ketawa. Ternyata banyak pembaca yang bilang cukup
menyeramkan, berarti saya nggak gagal-gagal amat, yay.
Wah, ceritain dong Kak pertama
kali kenal Gagas itu kapan sampai akhirnya bisa menjadi penulis di GagasMedia?
Tiap ke toko buku saya
sering lihat novel Gagas. Yang paling menarik perhatian saya adalah covernya,
yang selalu didesain bagus. Karena Gagas banyak menerbitkan novel bergenre
romance, drama, nonfiksi, yang semuanya bukan bidang saya (saya nggak bisa
nulis romance!), tadinya saya nggak kepikir bakal menulis novel yang
diterbitkan di Gagas.
Di akhir 2012 saya dengar
Gagas bakal mencoba lini novel horor di 2013. Maka mulailah saya merancang
novel horor pertama saya, lalu menulis dan mengirimkannya. Dan hasilnya, novel
bercover mawar dan tengkorak itu.
O iya, judul asli dari
saya adalah Sinister Seventeen. Tapi karena waktu itu ada film berjudul
Sinister sedang tayang di bioskop, judul pun diubah oleh editor jadi Aku Tahu
Kamu Hantu.
Berarti memang dari awal suka
nulis horor, ya? Btw, kenapa bisa suka banget nulis dengan genre horor, Kak? :3
Seperti saya bilang, AKTH
itu novel horor pertama saya, dan belum ada pengalaman nulis cerita horor
sepanjang itu. Biasanya saya menulis di genre fantasi atau wuxia (Chinese
martial arts). Pernah menawarkan novel wuxia juga ke penerbit, tapi belum ada
yang menerima, hehe. #mungkinkode
Horor sendiri salah satu
genre yang saya suka, tapi sebelum AKTH, biasanya cuma senang nonton dan baca
saja. Soal novel horor, saya diberitahu salah satu editor di Gagas, Christian
Simamora, bahwa saya akan dicoba diberi brand penulis horor. Makanya cover LOST
sangar begitu. Saya saja kaget waktu pertama lihat :) Tapi saya juga bersedia
menulis genre lain, selama saya bisa.
Waaah keren! Soalnya di Gagas
masih jarang banget, ya novel yang bergenre horor gitu :3 ada kesulitan
tersendiri nggak, sih, Kak saat menulis cerita horor?
Kesulitan menulis horor
bagi saya terutama menggambarkan adegan yang seram. Karena kan modalnya cuma
kata-kata, nggak seperti film dan komik yang juga pakai visual. Saya biasanya
mengusahakan penggambaran reaksi tokoh nggak lebay, nah, itu juga sering
bingung menentukan batasan lebay dan tidak.
Tapi berhasil di Aku Tahu Kamu
Hantu, Kak!
Pernah ada kejadian aneh nggak
selama Kakak menulis cerita-cerita horor ini? Kan kabarnya banyak pembaca ATKH
yang ikut ngalamin kejadian mistis saat baca novel itu
Saya sendiri nggak pernah
mengalami macam-macam. Begitu juga waktu nulis novel horor selanjutnya. Paling-paling
kalau lagi intens nulis, lalu mendadak ada benda jatuh di ruangan lain, kaget
sendiri.
Nah, dari dua novel Aku Tahu Kamu
Hantu dan Lost, mana sih yang prosesnya paling lama? Dan kenapa? :)
Proses penulisan Lost
lebih lama, karena tenggatnya juga lebih longgar. Seperti AKTH, saya juga mikir
apakah cerita Lost seram. Ya, sekali lagi saya serahkan ke pembaca :)
Semoga saja bisa sesuai dengan
yang diharapkan ya, Kak :)
Kakak pernah mendapat kritik
pedas dari pembaca atau penulis lain, nggak?
Kritik yang disampaikan
dengan jutek atau marah-marah, nggak pernah and semoga nggak akan pernah.
Kritik membangun saya pernah dapat, walau pedas tapi itu masukan yang bagus.
Saya senang mendengar opini orang tentang karya saya, jadi jangan ragu-ragu
berbagi opini setelah membaca, ya :)
Hehehe siap, Kak!
Btw, kalau boleh tahu, setelah
Lost akan ada proyek novel horor baru dari Kakak lagi nggak nih?
Setelah Lost ada satu
novel horor lagi yang baru akan saya edit. Lalu habis itu, rencananya akan
bikin trilogi. Yang itu baru dibikin outline dan 2 bab pertama.
Wow, bakal seru nih kayaknya
Tapi kakak pernah berpikiran
suatu saat mau serius nulis novel dengan genre romance umum nggak, kak?
Saya sedang belajar
sedikit-sedikit nulis adegan romantis, tapi nulis novel full romance kayaknya
nggak deh. Paling banter genre drama dan romance-nya cuma pelengkap.
Hehehe goodluck, Kak! ;D
Ada tips yang bisa dibagi nggak
untuk para calon penulis di luar sana? :)
Penulis harus menulis.
Nggak ada jalan pintas, dan buku kita nggak akan menulis dirinya sendiri.
Menulislah tiap kali sempat, atau bahkan saat waktu cuma sedikit. Makin banyak
menulis, makin kita kenal kelebihan dan kekurangan kita, dan itu sangat
membantu untuk mempertajam keahlian.
Sekian ngobrol – ngobrol bareng penulis asal Bogor yang suka sama dunia
horor! Semoga kedepannya novelnya makin
membuat #GagasAddict teriak – teriak! Hehehe..
-Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar