Jumat, 21 Februari 2014

Interview Gagas Writer : Eve Shi


 Menampilkan eve.jpg

Balik lagi ke #GagasWriter Interview!

Nih dari kemaren kan Admin interview penulis romance terus. Sekarang, admin mau interview penulis kece yang nulis HOROR!
That’s right! Welcome Eve Shi! :D


Hai, saya Eve Shi, biasa dipanggil Eve atau Ve oleh teman-teman. Novel pertama saya yang
terbit adalah Aku Tahu Kamu Hantu dari Gagas Media. Itu pertama kali saya nulis novel horor, jadi sempat mikir-mikir, bakal menakutkan nggak ya. Kan krik-krik banget kalau pembaca nggak takut malah ketawa. Ternyata banyak pembaca yang bilang cukup menyeramkan, berarti saya nggak gagal-gagal amat, yay.


Wah, ceritain dong Kak pertama kali kenal Gagas itu kapan sampai akhirnya bisa menjadi penulis di GagasMedia?


Tiap ke toko buku saya sering lihat novel Gagas. Yang paling menarik perhatian saya adalah covernya, yang selalu didesain bagus. Karena Gagas banyak menerbitkan novel bergenre romance, drama, nonfiksi, yang semuanya bukan bidang saya (saya nggak bisa nulis romance!), tadinya saya nggak kepikir bakal menulis novel yang diterbitkan di Gagas.
Di akhir 2012 saya dengar Gagas bakal mencoba lini novel horor di 2013. Maka mulailah saya merancang novel horor pertama saya, lalu menulis dan mengirimkannya. Dan hasilnya, novel bercover mawar dan tengkorak itu.
O iya, judul asli dari saya adalah Sinister Seventeen. Tapi karena waktu itu ada film berjudul Sinister sedang tayang di bioskop, judul pun diubah oleh editor jadi Aku Tahu Kamu Hantu.


Berarti memang dari awal suka nulis horor, ya? Btw, kenapa bisa suka banget nulis dengan genre horor, Kak? :3

Seperti saya bilang, AKTH itu novel horor pertama saya, dan belum ada pengalaman nulis cerita horor sepanjang itu. Biasanya saya menulis di genre fantasi atau wuxia (Chinese martial arts). Pernah menawarkan novel wuxia juga ke penerbit, tapi belum ada yang menerima, hehe. #mungkinkode
Horor sendiri salah satu genre yang saya suka, tapi sebelum AKTH, biasanya cuma senang nonton dan baca saja. Soal novel horor, saya diberitahu salah satu editor di Gagas, Christian Simamora, bahwa saya akan dicoba diberi brand penulis horor. Makanya cover LOST sangar begitu. Saya saja kaget waktu pertama lihat :) Tapi saya juga bersedia menulis genre lain, selama saya bisa.


Waaah keren! Soalnya di Gagas masih jarang banget, ya novel yang bergenre horor gitu :3 ada kesulitan tersendiri nggak, sih, Kak saat menulis cerita horor?

Kesulitan menulis horor bagi saya terutama menggambarkan adegan yang seram. Karena kan modalnya cuma kata-kata, nggak seperti film dan komik yang juga pakai visual. Saya biasanya mengusahakan penggambaran reaksi tokoh nggak lebay, nah, itu juga sering bingung menentukan batasan lebay dan tidak.


Tapi berhasil di Aku Tahu Kamu Hantu, Kak!
Pernah ada kejadian aneh nggak selama Kakak menulis cerita-cerita horor ini? Kan kabarnya banyak pembaca ATKH yang ikut ngalamin kejadian mistis saat baca novel itu

Saya sendiri nggak pernah mengalami macam-macam. Begitu juga waktu nulis novel horor selanjutnya. Paling-paling kalau lagi intens nulis, lalu mendadak ada benda jatuh di ruangan lain, kaget sendiri.


Nah, dari dua novel Aku Tahu Kamu Hantu dan Lost, mana sih yang prosesnya paling lama? Dan kenapa? :)

Proses penulisan Lost lebih lama, karena tenggatnya juga lebih longgar. Seperti AKTH, saya juga mikir apakah cerita Lost seram. Ya, sekali lagi saya serahkan ke pembaca :)


Semoga saja bisa sesuai dengan yang diharapkan ya, Kak :)
Kakak pernah mendapat kritik pedas dari pembaca atau penulis lain, nggak?

Kritik yang disampaikan dengan jutek atau marah-marah, nggak pernah and semoga nggak akan pernah. Kritik membangun saya pernah dapat, walau pedas tapi itu masukan yang bagus. Saya senang mendengar opini orang tentang karya saya, jadi jangan ragu-ragu berbagi opini setelah membaca, ya :)


Hehehe siap, Kak!
Btw, kalau boleh tahu, setelah Lost akan ada proyek novel horor baru dari Kakak lagi nggak nih?

Setelah Lost ada satu novel horor lagi yang baru akan saya edit. Lalu habis itu, rencananya akan bikin trilogi. Yang itu baru dibikin outline dan 2 bab pertama.


Wow, bakal seru nih kayaknya
Tapi kakak pernah berpikiran suatu saat mau serius nulis novel dengan genre romance umum nggak, kak?

Saya sedang belajar sedikit-sedikit nulis adegan romantis, tapi nulis novel full romance kayaknya nggak deh. Paling banter genre drama dan romance-nya cuma pelengkap.


Hehehe goodluck, Kak! ;D
Ada tips yang bisa dibagi nggak untuk para calon penulis di luar sana? :)
                                               
Penulis harus menulis. Nggak ada jalan pintas, dan buku kita nggak akan menulis dirinya sendiri. Menulislah tiap kali sempat, atau bahkan saat waktu cuma sedikit. Makin banyak menulis, makin kita kenal kelebihan dan kekurangan kita, dan itu sangat membantu untuk mempertajam keahlian.


Sekian ngobrol – ngobrol bareng penulis asal Bogor yang suka sama dunia horor! Semoga  kedepannya novelnya makin membuat #GagasAddict teriak – teriak! Hehehe..



-Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar