Judul Buku
: Sweet Nothings
Pengarang
: Sefryana Khairil
Penerbit
: Gagas Media
Jumlah Halaman
: 314 halaman
4 of 5 Stars
Pernah dengar istilah “benci jadi cinta”? Atau
bahkan pernah merasakannya? Saskia pernah. Entah yang dialaminya memang “benci
jadi cinta” atau bukan. Karena dari awal, ia sudah merasa tertarik dengan pria
itu, namun ia terus menepis dan menyangkalnya. Mungkin karena cedera hatinya
yang terlalu dalam, akibat pernikahannya yang hancur lebur.
Saskia Fazia, janda muda yang memiliki dua anak.
Ia membuka toko kue dan mengelolanya sendiri, ditemani sahabatnya, Indira.
Suatu hari, ia memerlukan seorang pastry chef baru. Atas rekomendasi Indira,
Saskia mengangkat sepupu Indira, Ghazy Harsa Erlangga, sebagai chef baru di
toko kuenya.
Harsa juga diam-diam merasa tertarik pada Saskia.
Ia berusaha untuk menarik hati Saskia, namun, Saskia yang keras kepala terus
mengacuhkannya. Saskia sebenarnya merasakan hal yang sama, namun ia terus
memungkiri kata hatinya. Ia terlalu takut untuk kembali membuka hatinya. Namun,
Harsa bukan pria yang mudah menyerah. Ia akan berjuang hingga mendapatkan hati
Saskia.
Novel ini membuat saya ngiler. Kenapa? Karena
kue-kue yang dideskripsikan di dalan novel ini begitu detail dan menggiurkan.
Selama membaca novel ini, saya selalu dibayang-bayangi sesuatu yang manis.
Bukan hanya kuenya saja yang manis, namun kisah cintanya juga manis. Sikap
Harsa yang begitu lembut dan pengertian jelas membuat wanita mana pun akan
meleleh.
Alur ceritanya kompleks (maklum, novel dewasa).
Konfliknya juga menarik, walaupun kebanyakan konflik batin, namun cukup kuat
untuk membuat pembaca galau dan menanti-nantikan resolusi. Tokoh yang
diciptakan penulis begitu realistis, dimana masing-masing memiliki karakter dan
latar belakang yang berbeda, layaknya manusia.
Covernya sangat mendukung isi novel dan judulnya.
Gambar kue dengan stroberi di atasnya itu sungguh menggiurkan. Desain layoutnya
juga tidak kalah menarik, dimana ada resep kue di bagian awalnya.
Novel ini direkomendasikan untuk pembaca dewasa,
karena memaparkan kisah hidup seseorang yang sudah dewasa. Karir, rumah tangga,
percintaan serius orang dewasa, dll yang akan lebih mudah diolah oleh otak
orang yang sudah cukup umur.
Review by Alfindy Agyputri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar