Judul Buku : Always, Laila
Pengarang : Andi Eriawan
Penerbit : GagasMedia
Jumlah Halaman : 240 halaman
My Rating : 5 of 5
(bersumber dari Goodreads)
BLURB
definisi lain dari cinta. Makna tak lagi berasal dari pertemuan dan rasa rindu membuatku bahagia
"Perempuan menulis dengan 'jiwa'. Laki-laki menulis dengan 'apa adanya'. Maka yang terjadi adalah cerita dari dua sisi yang dilihat dengan 'rasa'.
(Anjar – Penulis Beraja)
THE AUTHOR
Nggak nemu bionya dimana-mana. Kayaknya mesti nyari di back cover bukunya, nih. Entar deh, ya :D
MY SUMMARY
Mereka masuk ke SMA yang sama, bertemu dan berkenalan, jadi temen dekat dan akhirnya pacaran. Hubungan mereka dekat kayak sahabatan, jadi ya, nggak menye-menye gitu. Hari-hari yang mereka lalui ceria dan menyenangkan banget. Walaupun nggak seromantis pasangan lain, tapi mereka bahagia. Justru itu yang kusuka, pasangan sederhana yang nggak over romantis. Justru itu yang bikin langgeng (menurutku, sih).
Sayangnya, seperti hubungan-hubungan lain, hubungan mereka pun ada yang menghalangi. Laila memutuskan hubungan itu satu pihak, karena suatu alasan, lalu meninggalkan Pram begitu aja. Pram yang sangat mencintai Laila pun jatuh terpuruk. Laila sebenernya masih cinta sama Pram, tapi dia terus menyangkalnya. Dan ketika akhirnya dia sadar kalo cintanya pada Pram nggak akan pernah berubah, dan cinta Pram ke dia juga sama besarnya (bahkan lebih besar), semuanya udah terlambat )):
Sayangnya, seperti hubungan-hubungan lain, hubungan mereka pun ada yang menghalangi. Laila memutuskan hubungan itu satu pihak, karena suatu alasan, lalu meninggalkan Pram begitu aja. Pram yang sangat mencintai Laila pun jatuh terpuruk. Laila sebenernya masih cinta sama Pram, tapi dia terus menyangkalnya. Dan ketika akhirnya dia sadar kalo cintanya pada Pram nggak akan pernah berubah, dan cinta Pram ke dia juga sama besarnya (bahkan lebih besar), semuanya udah terlambat )):
MY COMMENTARY
Kisah yang mengharu-biru, seperti cerita cinta lainnya. Tapi, yang bikin novel ini beda dari yang lain adalah gaya menulisnya. Novel ini ditulis oleh kaum adam (hehehe ini alay, ya), nggak seperti biasanya. Jelas tampak perbedaan yang jelas di antara tulisan kedua gender ini. Sesama gender aja bisa beda, apalagi kalo berlawanan. Karena kaum pria cenderung menggunakan otak dibandingkan perasaan (katanya loh, ya), jadi kisah cinta yang sedih ini pun nggak overdramatik (bukan berarti cewek itu overdramatik, ya. You know what I mean, lah). Gaya bahasanya simpel, tapi sangat menyentuh.
Aku suka permainan alur yang digunakan. Bab yang satu menceritakan masa kini, bab selanjutnya mundur ke masa lalu, dan begitu seterusnya. Maju mundur, tapi nggak bikin bingung, adanya malah membangkitkan rasa penasaran. Menyimpan misteri, yang satu per satu terungkap. Alurnya begitu mengalir dan menghanyutkan. Aku inget bacanya di kamar Mama, tiduran sama adik di tempat tidur. Satu hari aja selesai (cuma beberapa jam aja, malahan). Ah, good time!
Adegan-adegan yang disajikan pun unik. Sederhana, tapi menyenangkan. Nggak romantis-romantis amat, tapi berkesan. Aku suka banget sama dua tokoh utamanya. Laila yang cerewet dan lucu. Pram yang jail dan gemesin, juga penuh kejutan. Begitu hidup. Begitu nyata. Aku sangat menikmati perjalanan hubungan mereka yang berkembang di setiap babnya.
Konflik yang muncul pun nggak disangka-sangka, bukan konflik pasaran yang remeh, melainkan konflik yang cukup rumit. Walaupun penulisnya nggak mendeskripsikan beberapa hal secara detail, tapi justru itulah yang membuatnya to the point, nggak bertele-tele, langsung jleb! Covernya yang kalem, puisi so sweetkarya Pram yang dipajang di blurb-nya, semuanya kece! Aku suka banget sama novel ini! Sangat berbeda dari novel-novel yang pernah kubaca sebelumnya. Recommended! Good job, kak! You impressed me! Keep writing ;D
Review, by @alfindyagyputri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar