Minggu, 12 Januari 2014

[REVIEW] Time Will Tell by Okke 'Sepatumerah' & Riri Sardjono

Time Will Tell
Penulis: Okke 'Sepatumerah' & Riri Sardjono
Editor: eNHa
Desain Sampul: Amanta Nathania
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-617-0
270 halaman
Buntelan dari @apzsarie 


Mari kita mulai semuanya lagi dari awal. 
Mari tiupkan napas baru bagi harapan. Usahlah mengeluh tentang hal-hallama.

Kau dan aku harus mulai belajar untuk lebih banyak berharap—dan mengurangi sesal.

Apa lagi yang membuat dirimu meragu? 
Kau dan aku sudah berada di sini, telanjur berada di rentang waktu ini. Bagaimana bisa kau membuka lembaran baru, kalau langkahmu masih tertahan di masa lalu?
*
TIME WILL TELL adalah bacaan manis bertema waktu dan lembaran baru dalam hidup, dihidangkan oleh dua penulis kebanggaan GagasMedia. Buku-buku yang pernah ditulis Okke ‘Sepatumerah’ sebelumnya: Kamar Cewek, Cinta Pertama, Kamulah Satu-satunya, Indonesian Idle, Istoria da Paz, dan Heart Block, dan beberapa buku kolaborasi. Sementara Riri Sardjono pernah merilis Marriagable dan Tentang Cinta.


Gagasduet terakhir, kali ini penulisnya adalah penulis lama gagas yang bisa dibilang vakum menelurkan karya. Salah satu cerpen di The Journey menjadi karya Okke 'Sepatumerah' terakhirnya, setelah itu tidak ada yang baru. Sedangkan Riri Sardjono setelah Marrigable, Tentang Cinta (lagi nyari buku ini) dan salah satu cerpen di antologi Kepada Cinta seperti tenggelam, tidak muncul lagi. Padahal sejak membaca
karya pertamanya saya langsung jatuh cinta dengan tulisannya dan menjadikan dia salah satu penulis favorit saya. Bisa dibilang pilih kasih, saya langsung menjadikan buku ini wishlist begitu tahu Riri Sardjono turut andil, walau hanya menulis novella kangen saya sedikit terbayar, toh di buku ini porsi dia lebih besar, hampir setengah lebih dari pada novella milik Okke. Jujur saja, dari beberapa buku Okke yang saya baca belum ada yang bisa mengambil hati saya.

Benang merah di gagasduet kali ini adalah tentang waktu. Apakah waktu bisa merubah banyak hal? Waktu akan membuktikannya.

The Reunion by Okke 'Sepatumerah
Kanya, Arlita dan Ade, tiga sahabat yang akan reuni di malam tahun baru. Apakah setelah lama tidak bertemu akan merubah banyak hal dalam diri mereka?
Kanya, selalu mempunyai masalah dengan ibu mertuanya, di mata sahabatnya dia adalah potret perempuan sukses baik pernikahan dan kariernya. Dibalik semua itu Kanya merasa rumah tangganya tidak bahagia.
Arlita, si full-time Mom, apa-apa harus atas ijin suaminya, seorang istri yang penurut. Kadang dia iri dengan Kanya, walau sudah mempunyai anak seperti dirinya, dia bisa tetap bekerja, nongkrong dan pergi bersama teman prianya, dia ingin sedikit kebebasan.
Ade, untuk menghindari reuni keluarga dan pertanyaan 'kapan kawin?' dia memilih menghadiri reuni bersama sahabatnya waktu kuliah dulu. Kehidupannya berbanding terbalik dengan kedua sahabatnya, jomblo di umur yang seharusnya mempunyai anak dan menjadi vocalis band tidak terkenal. Dia sangat cuek penampilannya pun juga unik, dia sangat terganggu dengan Arlita yang sering mengelu-elukan anaknya

Apakah waktu akan merubah persahabatan mereka?

15 to Love by Riri Sardjono

"Ternyata, cinta bukanlah seperti apa yang selama ini diagung-agungkan. Cinta hanyalah kumpulan lima huruf yang membentuk kata tanpa makna. Cinta adalah kesenangan sesaat dan kesakitan yang panjang. Cinta adalah alkohol dan heroin dalam jumlah melebihi batas, menghasilkan kecanduan ilusi tentang sesuatu yang disebut bahagia. Ya, semacam kata Pablo Neruda, Love is Short, Forgetting is long."


Giwang dipertemukan kembali dengan Tanara setelah tiga tahun tanpa betegur sapa. Petemuan pertama mereka terjadi ketika Giwang memutuskan kuliah di Bandung, Nara adalah teman sepupu Giwang, dia menawarkan satu-satunya kamar kosong di kosnya, sejak itu mereka menjadi sahabat. Nara punya panggilan kesayangan untuk Giwang, Dorothy Gale, diambil dari nama tokoh di buku The Wonderful Wizard of Oz karena dia merasa Giwang sama seperti Dorothy yang terpental masuk ke dalam dunia sihir yang lucu, bukannya sependapat, Giwang merasa dirinya dikutuk. Setiap pria yang ditaksirnya tertarik kepada teman dekatnya, kisah cintanya akan selalu dihantui dengan kehadiran wanita lain, seorang ahli patah hati. tanara kembali karena mendengar Giwang putus dengan pacarnya, Tanara adalah obat patah hati buat Giwang.

"Pria menghormati wanita dengan menciumnya."


Giwang buta, dia tidak perlu mencari dengan susah payah Mr. Right, butuh lima belas tahun dia menyadari kalau yang dicarinya selalu berada di belakang, menyokongnya setiap kali dia terluka karena cinta.

"Minimum love is friendship, maximum friendship is love."



Dengan memakai sudut pandang orang pertama, kita bisa lebih mendalami para karakter di TheReunion. Ceritanya berbau sedikit feminisme, seorang wanita yang tegar menghadapi suami yang selingkuh dan membalasnya, seorang wanita yang awalnya tunjuk kepada lelaki tapi mulai memberontak dan seorang wanita yang hidup semau dirinya. Setelah reuni yang mereka lakukan, mereka sadar kalau keadaan mereka tidak sama lagi seperti masa kuliah dulu, mereka sudah mempunyai kehidupan masing-masing, mereka tidak bisa nyaman mengobrol seperti dulu, tidak sebebas dulu, ada orang lain yang mengisi pikiran mereka. Ade yang paling merasakannya karena dia yang belum menikah dan hidupnya masih sama saja. Sedangkan Arlita sekarang lebih fokus kepada keluarganya, kepada anaknya. dan yang paling kacau adalah Kanya dengan berbagai masalah yang dihadapinya. Waktu bisa merubah segala hal, itu inti yang saya dapat dari cerita ini. Rasanya saya pernah mengalami juga cerita seperti ini 

Sedangkan di cerita kedua, yang saya dapat adalah waktu tidak merubah perasaan seseorang, berapa lama pun kalau yang namanya cinta akan tetap sabar menanti, itu yang dilakukan Nara. 15 tahun tetap setia menunggu, rela patah hati berkali-kali, padahal yang membuat patah hati sibuk dengan patah hatinya sendiri. Waktu membaca cerita ini, setelah sekian lama vakum saya masih mendapatkan ciri khas dari Riri Sardjono, ciri khas yang membuat saya menyukai tulisannya. Karakter cowok yang loveable, setia dan perhatian banget, dengan gaya bercandanya yang khas juga, sedikit nakal dan ceplas ceplos, suka dialog-dialog jeniusnya, suka persahabatan yang dibina karakter utamanya, suka semuanya. Mungkin cerita patah hati Giwang cenderung berulang, sebuah proses agar sampai terjadi 15 tahun, hahahaha. Kalau dari ide ceritanya sudah biasa, seorang sahabat yang tidak ingin menodai hubungan dengan cinta dan kalau sampai berumur lebih dari tiga puluh tahun belum menikah maka sang sahabat akan dilamar sahabatnya sendiri. Riri membuat berbeda dengan waktu 15 tahun penantian  .

"I don't need a perfect one. I just need someone who can make me feel that i'm the only one." (Anonim)


Buku ini saya rekomendasikan bagi orang-orang yang suka menunggu 

3.5 sayap untuk welcome back Riri Sardjono.

Review by @peri_hutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar